Pertemuan ke-6
Rabu, 3 Oktober 2012
Dosen : Madam Christine
Kali ini
kami kedatangan seorang dosen yang bisa dibilang tidak diduga. Saat masuk
kelas, seorang perempuan yang memiliki senyum ramah dan berhidung mancung sudah
menanti kami. Tidak lain ia adalah Madam Christine, dosen bahasa Perancis di
Fikom Untar. Sambil menunggu anak-anak lain masuk ke dalam kelas, dan memulai
pokok bahasan yang akan diberikan, ia bercerita sedikit mengenai negaranya.
Seperti kita tau, Perancis sangat identik dengan menara Eiffel yang terkenal
itu. Orang Perancis biasa menyebutnya Gustare
Eiffel atau La Tour Eiffel.
Negara ini juga memiliki museum terkenal yang bernama Musee de Louvie. Museum itu menyimpan sebuah lukisan bersejarah
yang bernama Monalisa, dan diciptakan
oleh Davinci.
Perancis
sangat menjunjung tinggi martabat dan bahasa nya. Mereka sangat mengutamakan
bahasa mereka dalam kehidupan sehari-hari, bahkan mereka juga akan berbicara
bahasa Perancis dengan turis pendatang. Dengan kata lain, kita harus menyewa
seorang tour guide berbahasa Perancis
untuk dapat berkomunikasi di sana. Ada yang berkata bahwa mereka tidak bisa
berbahasa Inggris, namun di sisi lain, warga Perancis memang tidak ingin
bahasanya sirna karena bahasa internasional yang lain. Alas an yang lebih
tepatnya adalah, pertama, bahasa Perancis adalah bagian dari Negara mereka,
sehingga harus dijunjung tinggi. Kedua, kesombongan Perancis, yang menganggap
bahwa bahasa mereka harus diutamakan. Serta yang ketiga, adanya sejarah perang
dunia ke dua, di mana ekonomi Perancis hancur. Disaat yang bersamaan, Amerika
Serikat meminta pemerintah Eropa untuk mendirikan markas perang di berbagai
tempat. Hampir seluruh Eropa setuju, hanya Perancis yang menolak kebijakan
tersebut. Perlawanan tersebut dipimpin oleh General de Gaulle, dengan
konsekuensi ia harus keluar dari NATO. Masa itu menjadi keadaan terburuk
Perancis, di mana mereka harus memohon-mohon untuk meminta bantuan kepada AS,
namun tidak dibantu dengan semestinya. Hal inilah yang membuat mereka merasa
berjuang sendiri, tanpa bantuan AS, maka mereka juga harus menyetarakan bangsa
dan bahasanya dengan AS yang berbahasa Inggris. Mesikpun banyak pendatang yang
kini tinggal di Perancis, namun pada abad 20, keadaan rasis sangat terlihat di
sana. Semua tukang bangunan di Perancis pada abad itu berkebangsaan Spanyol
atau Italy, sedangkan semua supir taxi berkebangsaan Rusia.
Hingga
saat ini, industri hiburanlah yang paling berkembang di Negara Perancis ini.
Mereka memiliki hiburan cinema yang terkenal dan panggung teater. Hampir setiap
orang meluangkan waktu mereka 2 kali dalam seminggu untuk menonton pertunjukan
teater.
Berlanjut
pada topik yang Madam Christine bawakan mengenai Robert Badinter. Lelaki yang
berasal dari keluarga menengah kebawah ini lahir pada tahun 1928. Ayah Robert
Badinter ini berkebangsaan Rusia dan beragama Yahudi. Pada saaan perang dunia
ke dua, seluruh perancis dijajah dan ayahnya ditangkap. Singkat cerita ayah
Robert meninggal di penjara. Namun di sisi lain, Robert mendapatkan bea siswa
untuk menjadi sarjana sastra dan hukum. Karena kehidupan Robert yang serba
berkekurangan, ia harus bekerja untuk dapat makan, dan juga mimpinya sebagai
guru besar hukum harus dikesampingkan.
Pada tahun 1972, Robert ditunjuk untuk
membela dua orang pembunuh berat, yang dijatuhi hukuman mati. Para napi ini
dihukum mati karena ia telah menyandra dan membunuh seorang sipir dan perawat
di dalam penjara. Kali itu Robert membela napi yang berumur lebih muda, karena
ia hanya mengikuti temannya, namun tidak ikut melakukan pembunuhan. Berita itu
tersebar ke seluruh tempat dan masyarakat sangat kesal akan kasus tersebut.
Sebagai seorang pengacara, ia juga harus mengikuti dan menonton eksekusi yang
akan dilakukan pada klien nya. Pada saat itu eksekusi dilakukan dengan cara
dipancung atau guillotine. Nama guillotine berasal dari nama pencipta alat
tersebut Dr. Guillotine pada tahun 1792. Sedangkan pada tahun 1972, tidak
diperbolehkan lagi melakukan eksekusi di depan public. Robert sangat shok dalam
eksekusi itu, hingga akhirnya ia memutuskan untuk memperjuangkan menghilangkan hukuman mati.
Pada Juni tahun 1981, Robert berhasil menjadi guru besar hukum di bebarapa
universitras, serta dikenal sebagai pembela narapidana yang dihukum mati. Selama
kurang lebih 15 tahun ia berkarya, ada sekitar 6 kasus yang berhasil
dimenangkan. Hukuman mati dapat diperingan menjadi hukuman seumur hidup. Pada
Juli tahun 1981, Robert menjadi Garde des Sceaux / penjaga stampel Negara/
menteri kehakiman. Tiga bulan berikutnya ia mengajukan ke DPR atau Assemble
Nationale/ wakil rakyat, untuk melakukan abolisi.
Pada
18 September 1981, kasus itu dirundingkan dan menghasilkan 369 suara mendukung
abolisi, 113 suara menolak, dan 5 diantaranya tidak hadir. Rapat selanjutnya
pada tanggal 30 September 1981 terdapat 161 suara mendukung abolisi, 126
menolak abolisi, serta 1 diantaranya tidak hadir. Akhirnya pada tanggal 10
Oktober 1981, disahkan Undang-undang abolisi yang terdiri dari Sembilan pasal,
yang berisi :
1. Hukuman mati
dihapuskan.
2. Pasal-pasal
lain yang menjelaskan pasal-pasal KUHP dan militer yang harus diubah sesuai
dengan ayat pertama.
Pada
akhirnya Robert Badinter menjabat presiden ke lima di Conseil Conseil
Constitutionel / MK / dewan konstitusi tahun 1980-1995. Ia berhasil menjadi
senator, dengan umurnya yang sudah sangat tua, dan berdasarkan pengalaman
panjangnya, ia juga masih aktif dalam memperjuangkan HAM. Dan dalam misi
perdamaian, poling masyarakat sebesar 63% mendukung abolisi.
Topik ini hampir sama dengan keadaan
hukum Indonesia yang sedang mempertimbangkan adanya hukuman mati bagi para
koruptor. Kita sebagai penerus bangsa, undang-undang apakah yang kita harapkan?
Apakah dengan adanya hukuman mati, kasus korupsi di Indonesia dapat dihapuskan?
Marilah kita perjuangkan nasip bangsa kita sebaik-baiknya. Karena sebagai anak
muda, kitalah yang akan menjadi tumpuan bangsa Indonesia di masa depan.
William Hill Betting Locations | Mapyro
BalasHapusFind 출장안마 William Hill sports betting 출장안마 locations in Maryland, West Virginia, Indiana, Pennsylvania, 바카라 사이트 South Dakota, West Virginia and more. worrione.com filmfileeurope.com BetRivers.com.